Walaupun Foto Bupati Faida Ditutup,Masyarakat Berharap Ambulan Desa Tetap Melayani Rakyat Dari Covid - 19

“Yang penting pelayanan kesehatan masyarakat tetap berjalan dan jangan terganggu dengan penutupan foto bu Faida. Yang penting rakyat harus tetap selamat terutama dari Covid-19,” ujar Bambang seorang petani di Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember kepada pers Jumat (2/10).
Sementara itu, Surtini, pedagang di Balung Lor, Kecamatan balung memastikan bahwa warga Jember sudah tahu bahwa selama ini ambulans desa adalah program Pemerintah Kabupaten Jember yang dipimpin oleh Bupati Faida.
“Gak masalah tanpa foto, karena masyarakat sudah tahu kalau itu programnya ibu Faida yang memang sangat dibutuhkan untuk melayani kesehatan masyarakat. Itu yang harus dipastikan” ujarnya.
Kepada pers dilaporkan, sebelumnya diberitakan Badan Pengawas Pemilu Jember tidak langsung menertibkan, namun mengirimkan surat kepada Pelaksana Tugas Bupati Jember Abdul Muqiet Arief. Mereka meminta agar gambar Faida yang mencalonkan diri sebagai bupati petahana dalam pemilihan kepala daerah tahun ini ditutup.
“Kami tetap berani saja (menertibkan). Cuma ini terkait aset negara. Itulah kenapa kami berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Kalau misalnya soal ambulans, kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Jember. Alhamdulillah, Pak (Plt) Bupati mengamini untuk segera ditindaklanjuti,” kata Ketua Bawaslu Jember Thobrony Pusaka, Kamis (1/10).
Setelah surat dilayangkan dan tidak dilaksanakan, Bawaslu Jember akan bergerak. “Terpaksa kami akan melakukan (penutupan gambar) itu sendiri,” kata Thobrony.
Ketua Bawaslu Jember Thobrony Pusaka meminta kepada warga untuk tidak menertibkan sendiri atribut gambar petahana pada ambulans desa.
“Jangan, karena (warga) tidak berwenang. Lebih baik serahkan kepada yang berwenang saja. Takutnya nanti ketika masyarakat melakukan penutupan itu, malah kena (pasal hukum tentang) perusakan. Ini yang kita hindari,” kata Thobrony.
Bagaimana agar penertiban atribut petahana di ambulans desa berjalan efektif dan efisien?
“Kami sudah instruksikan seluruh panitia pengawas kecamatan dan desa untuk menutup (foto petahana Faida) dengan lakban atau stiker,” kata Thobrony.
Sejak 26 September 2020, Bawaslu Jember sudah menertibkan alat peraga kampanye yang tak sesuai dengan desain Komisi Pemilihan Umum.
“Kami juga sudah melakukan penertiban, termasuk di jalan-jalan protokol,” kata Thobrony. (*)